Belajar Copywriting: Perhatikan Ini Sebelum Menulis

Halu, tips copywriting dari “MomCopywriter ala-ala” ini datang lagi. Kok namanya “MomCopywriter ala-ala” sih? Ya soalnya aku hanya berbagi tips berdasarkan pengalaman sendiri yang masih secuil kutu rambut *sambil garuk-garuk kepala gatel, duh. Oh ya, tapi pastikan sudah baca tips copywriting yang sebelumnya, ya, biar nyambung dan lebih paham #PadahalModusNambahViewer hohoho.

Baca: Cara Menjadi Copywriter dan Tantangannya


Salah satu hal penting bangeeed dalam membuat tulisan copywriting itu, harus mengenali target market produk/jasa yang dijual. Soalnya, karakter target market itu sangat mempengaruhi semua tulisannya nanti. Tahu target market, kan? Beda lho sama target gebetan, ups. Target market itu orang-orang yang kemungkinan mau dan bisa beli produk/jasa yang dijual. Lalu, gimana target market mempengaruhi tulisan copywriting? Nyoooh jawabannya *sebar duit monopoli, hehehe:

Satu, tema tulisan. 
Sebelum menulis, ya harus mencari ide. Pilih ide tulisan yang dibutuhkan oleh target market kamu. Misalnya, target market kamu adalah remaja usia 13-18, ya cari tema dunia remaja, seperti cara mengenali passion, atau biar belajar di sekolah terasa fun, maupun tips menghindari musuhan sama sahabat, dll. Jadi, jangan pernah membahas dunia luar remaja seperti cara mengatasi anak tantrum, alamak!

Dua, gaya bahasa.
Gitu juga soal pemilihan kata-katanya nanti. Kalau target marketnya anak remaja, ya boleh pakai kata gaul seperti swag, mager, geje, dll. Eh, swag itu artinya apa ya? *tanya mbah gugel dulu #MaklumBukanRemaja #TapiMantanRemajaPakekLamaSekali. Misalnya nih, walau kamu sudah jadi emak-emak dan harus nulis dunia remaja, ya harus kenali gaya bahasa mereka, ya.

Tiga, kata sapaan pembaca tulisannya.
Kalau yang umum, biasanya pakai kata “Anda” sih. Tapi kalau mau buat yang lebih spesifik ya juga boleh, seperti “creative people”, atau “guys”, bisa juga pakai sapaan “Emak”. Asal jangan “s*tan” nanti kalau beneran gimana? Atuuut, *mendadak bulu ketek berdiri, eh, gatel.

Empat, jenis tulisan.
Selain itu, kamu harus tahu jenis tulisan yang disukai target market itu gimana? Biasanya, pilihannya itu dikasih tips yang mudah dipraktekkan jadi bukan teori semata #SudahKenyangTeoriDiBangkuSekolah hohoho, atau kisah-kisah inspiratif dan bisa diambil hikmahnya, bisa juga kalimat motivasi, ada juga yang suka serba lucu-lucu gitu, dll karena banyak pilihan deh pokoknya.

Lima, panjang atau pendeknya tulisan.
Kamu juga harus tahu, kira-kira target market suka tulisan yang panjaaaang sampai kereta api aja kalah panjang. Atau suka yang pendek tapi makjleb. Bahkan ada juga suka yang sedang-sedang aja alias nggak terlalu panjang dan nggak pendek banget kek SMS juga.

Terus ada pertanyaan?
“Gimana tahu apa yang sudah ditulis cocok sama target market?”
Jawabannya adalah, ditulis dan dicona dulu aja. Nanti dilihat mana yang responnya paling joss, baru deh fokus dengan copywriting seperti itu.

Gimana? Receh banget kan tips copywriting dariku? Hehehe. Namanya juga dari “Mom Copywriter ala-ala”. Kira-kira, masih nunggu tips copywriting lain atau nggak dariku? (Kalau enggak ya gpp, dari pada jari udah keriting, hihihi).

Comments

  1. Gitu ya. Akhirnya yg penting nulis, amati, nulis lagi

    ReplyDelete
  2. Aku lebih suka makjleb to the point daripada panjang bertele tele hehehe

    ReplyDelete
  3. Tips yang bermanfaat banget, makasih:)

    ReplyDelete
  4. Ditunggu mbak, tips copywriting selanjutnya :)

    ReplyDelete
  5. Suka sama recehannya :D Heheheh

    ReplyDelete
  6. Ditunggu tipsnya lagi mbak :D Heheheh

    ReplyDelete
  7. aku biasanya pake guys ato kadang juga emaks..secara yg nulis juga emak2 heheeh

    ReplyDelete

Post a Comment