Mengubah Gaya Hidup Sehat karena Ingin Terus Membersamai Anak

Seluruh badan saya seolah dicubit bertubi-tubi sampai persendian. Tubuh saya tergeletak di kasur hampir seharian. Sementara mata saya menuju luar kamar, karena Anak Lanang terpaksa bermain sendiri.

Sekitar 1,5 tahun lalu, kami bertiga, saya, suami, dan Anak Lanang, tengah isolasi mandiri. Meski Anak Lanang hanya demam 2 hari, tapi saya dan suami butuh istirahat lebih lama. Seketika saya bertekad, “Saya harus sembuh dari covid-19, seorang ibu tidak boleh sakit!”


Itulah titik balik saya mau mengubah pola gaya hidup, karena ingin bisa terus tertawa dan memeluk Anak Lanang ketika ia sedih. 

GANTI MENGGORENG DENGAN MEMANGGANG


Ketika masa pandemi dan sebelum saya terkena virusnya, memang banyak di rumah saja. Kondisi yang membuat saya jenuh karena memasak dan makan yang dikukus atau digoreng saja. Saya mulai googling alat memasak lainnya, hingga tertarik dan membeli oven listrik SEKAI OV 090. Alasannya, dengan oven maka saya bisa membuat masakan lain atau membuat kue.


Oven membuat saya lebih sering memanggang dari pada menggoreng, agar lebih sehat.


Setelah punya oven dan masih di rumah saja, saya mulai bisa memasak makanan tanpa digoreng sehingga lebih sehat. Contohnya, sebelumnya, saya suka mengungkep ayam lalu menggorengnya. Berbeda ketika sudah punya oven, saya bisa cukup memanggangnya, mengatur suhu dan timer, bahkan bisa saya tinggalkan, dan ayam matang dengan sendiri.


Foto: oven listrik SEKAI OV 090 milik pribadi

Saat itu, sangat sedikit pilihan oven listrik yang ukurannya kecil. Maklum, rumah saya mungil dan jika membeli oven listrik ukuran lebih besar, saya bingung harus menaruhnya di mana. Selain itu, saya memasak hanya untuk bertiga di rumah sehingga memanggang pun tidak banyak.

GANTI MINUMAN MANIS DENGAN AIR PUTIH


Selain cara memasak, saya mulai membiasakan diri lebih banyak minum air putih dari pada minuman manis. Bahkan, dulu saya suka minuman kemasan dan sangat dingin. Tapi sejak kena covid-19 dan tenggorokan sensitif akhirnya saya mulai jarang menikmati minuman kemasan. Tentu tidak mudah mengubah kebiasaan, tapi saya lakukan perlahan-lahan, hingga sekarang sudah terbiasa lebih banyak minum air putih.


Saya punya aturan tidak tertulis tapi janji buat diri sendiri, yaitu:
Setiap minum 1 gelas minuman manis, maka saya harus minum, minimal 2 gelas air putih.


Biasanya, sebelum dan setelah menegak minuman manis. Tidak harus langsung. Contohnya, saya minum segelas air putih dulu, lalu 1 jam kemudian minum air kemasan, maka 1 jam kemudian harus minum segelas air putih.

Selain itu, saya juga menyiapkan botol 1 liter di rumah, yang harus saya habiskan dalam setengah hari. Ketika sore, maka saya mengisi botol tersebut yang harus habis sebelum tidur malam. Jadi, setiap hari minimal saya minum 2 liter air putih.

GANTI GULA DENGAN MADU


Ketika tahu saya positif covid-19, seketika berhenti pakai gula putih ketika ingin minum teh hangat di rumah. Saya langsung mengubahnya dengan stok madu yang ada di rumah. Saya harus menunggu teh tidak terlalu panas dan menggunakan sendok plastik. Kebiasaan tersebut masih saya lakukan hingga detik ini. Meski begitu, saya tetap minum teh pakai gula ketika minum di luar rumah. Tapi saya usahakan dan minta gulanya dikurangi (atau less sugar).

Beruntung, saya jarang pakai gula ketika memasak sehingga tidak berpengaruh ketika menikmati makanan. Saya juga jarang memasak sayur yang manis, seperti bayam karena suami punya riwayat asam urat sehingga kalau ingin sayur bayam lebih baik membeli 1 porsi saja di warung, tapi itu pun jarang.

Tidak pakai gula bukan berarti kandungan gula darah di tubuh tidak bisa naik. Pasalnya, salah satu penyumbang kadar gula darah adalah cara mengolah makanan, termasuk memilih rice cooker untuk mengolah nasi yang harus tepat.



Lalu, saya melihat produk yang ada di sekitar. Contohnya, sudah ada pilihan minuman low sugar, camilan low sugar, bahkan ada yang mengaku zero sugar. Jika produk yang dikonsumsi saja ada pilihan low sugar, artinya alat untuk membuat makanan atau minuman harusnya ada. Akhirnya, bertemu Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI.


Foto: Rice Cooker Digital SEKAI CMW 720 LS

JANGAN NUNGGU TUA


Mungkin, dulu banyak penderita diabetes, yaitu kadar gula darahnya tinggi, dari kalangan di atas 50 tahun. Namun, sekarang dengan beragam makanan dan minuman, tentu ada yang mengandung banyak gula, sehingga anak muda pun bisa terkena diabetes.

Tidak hanya bagi kalangan dewasa muda, tetapi sampai usia anak-anak juga tergolong rentan terkena diabetes. Apalagi riset mengatakan:

“Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun.”

Sumber: kemenkes.

Sebenarnya, semua orang juga membutuhkan asupan gula, hanya saja kadarnya secukupnya. Kalau Anak Lanang, memang tidak saya biasakan menikmati minuman kemasan. Saya jarang membeli untuk diri sendiri, sehingga anak pun ikut. Namun, ketika temannya memberikan minuman kemasan kepada Anak Lanang, saya membolehkan karena memang ia jarang minum seperti itu.


Jadi, sebelum anak terlalu sering menegak minuman kemasan, kita sebagai orang tua memberi contoh dengan jarang membeli minuman tersebut.


JANGAN NUNGGU SAKIT


Ini benar banget. Saya saja yang merasa tenggorokannya semakin sensitif, rasanya enggak enak banget. Saya bisa berpikir 2 hingga 3 kali setiap ingin minum es padahal di luar tengah panas terik, karena awalnya segar tapi kemudian bisa sakit berhari-hari. Sakit tenggorokan terlihat sederhana tapi sangat menganggu beraktivitas, kan?

Ketika sudah menjaga asupan makanan, yaitu memilih produk yang lebih sehat tentu membuat kita bebas beraktivitas. Begitu pula dengan anak-anak yang akan lebih bisa fokus belajar.

Jadi, karena tubuh sekarang masih sehat, sebaiknya jagalah dengan pola hidup lebih sehat. Boleh kok menikmati makanan atau minuman yang manis, yang dingin, yang berlemak, hanya porsinya secukupnya saja. Lama-lama akan menjadi kebiasaan.

JANGAN TAKUT NASI PUTIH


Ada yang takut gula darah naik sampai tidak mau makan nasi putih sama sekali. Tapi tergantung kondisi orang tersebut, mungkin memang tidak boleh makan nasi putih. Namun, bila masih sehat juga tidak perlu menghindari nasi putih. Pasalnya, tubuh membutuhkan asupan karbohidrat, seperti nasi putih, hanya memilih alat memasak nasi putih yang low sugar.

Tapi jika tidak mau nasi putih, juga masih ada nasi merah dan bisa dimasak di rice cooker low sugar. Memasak nasi merah juga bisa hanya menggunakan rice cooker, tapi biasanya saya merendam beras merahnya sekitar 2 jam baru masuk ke rice cooker. Berbeda dengan beras putih yang hanya dicuci lalu dimasak di rice cooker.

Mau makan nasi putih atau nasi merah? Sama-sama bisa. Apalagi pakai rice cooker low sugar yang bisa mengurangi produksi gula, sehingga lebih sehat dikonsumsi.


Masak nasi yang rendah gula juga bisa sama-sama praktis pakai Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI


Foto: Rice Cooker SEKAI Low Sugar CMW

Saya juga ingin sehat dan tetap praktis, maka akan lebih memilih rice cooker low sugar. Pasalnya, saya sudah terbiasa masak nasi pakai rice cooker, yang cukup masukkan ke wadah, nyalakan listrik, lalu akan matang dengan sendirinya. Saya bisa mengurus rumah, Anak Lanang, hingga bekerja di rumah sambil nunggu nasinya matang.

Ketika saya googling dan ketemu Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI, langsung teringat oven listrik SEKAI di rumah. Jujur saja, saya baru tahu ada merek elektronik SEKAI ketika mencari oven listrik dulu. Selama pakai 2 tahun ini, tidak pernah ada masalah sama sekali, sehingga tertarik untuk menggunakan alat elektronik dari SEKAI lainnya.

Untuk produk alat elektronik, saya memang sangat melihat nama mereknya dulu. Biasanya, merek tertentu bisa menjaga kualitas produknya. Contohnya, ketika punya 2 tahun oven listrik merek SEKAI dan tidak pernah bermasalah, maka saya tidak keberatan untuk membeli produk lain dari merek SEKAI. Pasalnya, mereka pasti punya standar kualitas yang sama di beberapa produk.

Saya pun membuka website http://www.sekaihome.co.id dan menemuka 2 produk rice cooker low sugar, yaitu:

1. SEKAI CMW 720 LS yang dilengkapi dengan banyak fitur memasak
dan
2. SEKAI Low Sugar CMW yang dilengkapi dengan 8 fungsi memasak

Keduanya sama-sama bisa menurunkan hingga 50% kadar gula sehingga lebih sehat.



LEBIH SEHAT DARI CARA MEMASAKNYA


Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI bisa mengurangi kadar glukosa yang ada dalam nasi. Memang, pada dasarnya nasi memang memiliki kadar glukosa yang tinggi sehingga jika dikonsumsi bisa berdampak pada kadar gula darah. Namun, dengan teknik memasak low sugar bisa mengurangi kandungan glukosa sehingga bisa menikmati nasi dengan lebih tenang.

LEBIH SEHAT DARI TEMPATNYA


Tidak hanya proses memasak yang harus diperhatikan, tapi bahan dari alat masak tersebut. Contohnya, pengukus di Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI justru menggunakan bahan stainless yang food grade sehingga aman digunakan sebagai wadah makanan atau alat memasak. Selain itu, tentu bisa tahan lama dan awet. Artinya, lebih irit di kantong karena tidak perlu membeli lagi dan lagi.

Selain itu, panci rice cooker memiliki lapisan anti lengket, sehingga nasi akan mudah diambil oleh centong nasi. Berbeda jika panci rice cooker yang membuat nasi lengket, tidak jarang banyak nasi harus dibuang karena menempel di panci. Tentu sayang banget melihat nasi terbuang karena tidak bisa dikonsumsi.


Pilih panci yang tidak lengket sehingga tidak ada nasi yang terbuang, dan panci tidak akan terkelupas sehingga lebih sehat.


Nasi yang lengket di panci rice cooker akan susah dibersihkan. Tidak jarang, ada yang pakai sabut stainless steel sehingga merusak lapisan panci. Ketika lapisan pancinya terkelupas, justru membuat bahan berbahaya menempel di nasi, sehingga memicu kanker di tubuh.

LEBIH MULTIFUNGSI


Siapa yang tidak suka punya 1 produk yang bisa dipakai banyak hal atau multifungsi? Saya senang banget, karena cukup membeli 1 produk, ternyata bisa membuat aneka macam makanan. Apalagi rumah saya mungil sehingga sangat membutuhkan produk multifungsi.

Contohnya, SEKAI Low Sugar CMW punya 8 fungsi memasak. Antara lain bisa untuk memasak nasi, bisa memilih memasak nasi yang rendah gula, bisa membuat yoghurt, kapan saja bisa masak dan makan bubur, atau membuat bubur bayi dengan praktis, bisa untuk membuat sup, bahkan membuat camilan atau kue juga bisa, sampai tentu saja bisa menghangatkan nasi tanpa takut basi.



LEBIH RINGKAS


Selain multifungsi, tentu kapasitas menjadi pertimbangan. Untuk yang keluarga kecil seperti saya, yang hanya 3 orang di rumah, maka bisa menggunakan SEKAI CMW 720 LS dengan kapasitas beras 1L dan kapasitas nasi 3L. Sedangkan untuk keluarga besar, bisa memilih SEKAI Low Sugar CMW karena kapasitas berasnya sampai 2L dan kapasitas nasi bisa 5L.

Biar mudah dibayangkan, SEKAI CMW 720 LS itu lebarnya sekitar 27 cm, tingginya 22 cm, panjang ke belakang hanya 29 cm. Ibaratnya lebih kecil dari penggaris panjang yang 30 cm punya anak sekolah itu. Sangat ringkas dan tidak membutuhkan ruang besar jika memiliki rumah mungil. Meski begitu, yang SEKAI Low Sugar CMW juga tidak lebih dari 35 cm kok.


Ukuran rice cooker lebih kecil dari penggaris panjang 30 cm yang dimiliki oleh anak sekolah. ringkas kan?


Untuk berat rice cooker, juga hanya antara 1kg sampai 4kg saja, atau setara dengan membawa beberapa baju saja. Masih tergolong ringan kan?

LEBIH AMAN


Selain pertimbangan harga dan bentuknya, juga perlu mencari yang aman. Salah satunya rice cooker SEKAI low sugar selalu dilengkapi dengan sekring pengaman. Pasalnya, selama memasak nasi pasti mengeluarkan panas yang tinggi tapi harus tetap tidak berbahaya. Salah satunya tidak akan membuat komponen produk bisa terbakar.

LEBIH IRIT


Ini juga tidak kalah pentingnya karena Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI juga memberikan alat pendukung. Antara lain ada sendok nasi, gelas takaran, pengukus, kabel listrik, manual dan kartu garansi. Soal garansi, bisa digunakan sampai 1 tahun. Tapi melihat oven listrik SEKAI yang awet meski sudah 2 tahun dipakai, rasanya begitu pula dengan produk rice cookernya.

Jangan khawatir, karena irit dari segi listrik yang dibutuhkan. Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI bisa dipakai untuk rumah dengan tegangan 220 V. Untuk daya yang digunakan juga hanya 500 Watt. Biasanya, tidak berpengaruh kepada tagihan listrik bulanan. Contohnya, sebulan habis 250 ribu, lalu pakai rice cooker 500 Watt, maka tagihan akan sekitar 250 ribu tadi.

PERUBAHAN SETELAH MENGATUR MAKANAN


Setelah 1,5 tahun mulai sedikit demi sedikit mengubah makanan, memang saya merasa:

Tubuh lebih segar dan lebih fit sepanjang hari. Tentu saya tambahkan juga dengan olah raga. Padahal, olah raga saya sangat sederhana, yaitu jalan-jalan pagi keliling kompleks, mungkin hanya 10-15 menit saja, dan hanya 2 kali seminggu.

Saya juga nggak cepat mengantuk. Sebelumnya, setiap setelah makan itu saya mengantuk sekali. Sering pula setelah makan, tidak lama langsung tertidur. Tapi sekarang, setelah makan, istirahat sebentar, sudah bisa beraktivitas lagi. Artinya, waktu produktif saya semakin lama dari pada sebelumnya. Meski begitu, saya dari dulu tidak pernah begadang. Malam harus digunakan untuk tidur berkualitas.

Saya juga semakin jarang berjerawat. Saya sebenarnya jarang berjerawat besar, tapi seringnya jerawat kecil-kecil tapi tetap saya membuat kurang percaya diri.


Mengonsumsi nasi, bisa menambah jumlah insulin dalam tubuh sehingga memicu peradangan dan merangsang pelepasan hormon jerawat. Hendaknya mengganti karbohidrat glisemik tinggi (nasi putih).

Sumber: www.klikdokter.com


JADI, masih bisa memilih nasi putih yang kadar glukosa berkurang, seperti memakai Rice Cooker Digital Low Sugar SEKAI yang bisa dibeli di tempat belanja online ini atau kepoin Instagram SEKAI ini.

Jika ada yang bilang, perkembangan zaman membuat teknologi baru tapi kualitas makanan semakin berkurang, rasanya kurang tepat. Contohnya, dulu jarang ada makanan cepat saji, atau dulu masih sedikit minuman kemasan. Lalu sekarang menjamur makanan dan minuman instan tapi kurang bergizi. Namun, ternyata teknologi baru tetap bisa membuat makanan dengan cepat dan berkualitas.

Contohnya, rice cooker low sugar hadir untuk menjawab kebutuhan orang masa ini, yang tetapi ingin praktis dan menjaga gizi makanannya.

Sumber motivasi saya adalah, ingin membersamai Anak Lanang, hingga kelak ia tumbuh dewasa dan menjadi orang tua. Ini cara saya berinvestasi kepada tubuh dengan menjaganya lewat mengatur gaya hidup agar terus sehat.



Referensi:

https://www.liputan6.com/health/read/3117350/nasi-yang-terus-dipanaskan-dalam-rice-cooker-picu-diabetes
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/anak-juga-bisa-diabetes
https://sekaihome.co.id/
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kulit/nasi-putih-bisa-sebabkan-jerawat

Comments

  1. Sebenernya pandemi kemarin memang ada sisi positifnya kok mba. Kalo di aku, Krn banyak bangr temen2 kantor dan juga saudara termasuk mama, yg meninggal Krn COVID. Kalo sebelumnya terlihat sehat, tapi diem2 mereka mengidap penyakit tertentu yg bikin covidnya semakin parah dan mematikan. Salah satunya Krn gula darah yg tinggi.

    Makanya sejak pandemi aku JD rutin olahraga sampai skr, termasuk jaga makan. Konsumsi gula untungnya memang ga terlalu doyan. Tapi aku sadar kalo gula bisa DTG dari karbo yg kita makan. Makanya pas tau rice cooker Sekai ini bisa mengurangi kadarnya, aku udh masukin list, mau beli iniii 😄👍. Setidaknya jadi ga kuatir Ama kandungan glukosa dalam nasi putih lagi

    ReplyDelete

Post a Comment