Oke, deh, ini yang pernah aku lakukan di depan salah satu narasumber yang berprofesi sebagai artis, yaitu membuatnya menunggu dan tak kunjung mulai wawancaranya, hiks.
Apakah dia marah melengking sampai 7 oktaf?
Atau malah sampai tidur di kursi wawancara?
Yang mau tertawa di atas kejadian memalukan oleh reporter, duh, silahkan baca cerita lainnya dengan KLIK DI SINI aja.
Aku mau cerita sedikit sebelum sampai ke tempat wawancara. Jadi, semalam itu Jakarta tengah hujan lebat dan dapat kiriman air hujan pula, jadilah banjir di mana-mana. Untuk menuju ke lokasi shooting (jadi artis itu lagi ada shooting sinetron) sekaligus tempat mau wawancara, harus menerjang banjir *mobil kantor please, jangan pakai mogok soalnya deadline nih #MantraReporter
Akhirnya sampai juga di lokasi shooting, ketemu Si Artis yang ramah. Aku dan tim minta waktu seting (alias menyiapkan alat dan tempat wawancara). Pilih di bagian sudut di belakang jadi tidak mengganggu adegan shooting. Karena aku nggak mau makan gaji buta, hehehe, sementara Si Artis masih acting dulu, jadilah bantu kameraman yaitu menyiapkan clip on.
Oke, semuanya sudah siap. Si Artis juga lagi break shooting. Aku panggil dan minta duduk di tempat yang sudah disiapkan.
Kameraman: tes (minta tolong Si Artis berkata untuk cek apakah clip on sudah benar)
Si Artis: tes
Kameraman: (heran, kok suaranya nggak masuk, padahal clip on-nya itu baru, bahkan masih ada label harganya, eh, ini aku aja yang berlebihan nulisnya, hehehe)
Kameraman pun izin kepada Si Artis untuk membenarkan clip on dulu.
Lalu, Si Artis dari duduk manis, lalu agak merosot, sampai bedak setebal 5 senti itu luntur karena bagian belakang memang panas. Dan, break shooting pun usai jadinya Si Artis harus pergi dari tempat wawancara sebentar dan shooting lagi. Duh, malunya aku di hadapan Si Artis. Pasti dia mengira kalau clip on itu kw ke-10, padahal asli bo! belinya pakai duit (kantor, ya), bukan daun atau duit monopoli.
Setelah kamereman otak-atik di bagian sana-sini setelah sekian lama, iya lama bangeeeet! Akhirnya ketahuan apa penyebabnya?! Jadi tahu clip on kan setiap pasang itu ada 2 kabel kecil, yang 1 buat dicolokin di kamera dan 1 lagi buat dicolokin di clip on narasumber. Kabelnya itu beda, antara yang buat kameramen dan yang buat narasumber, cuma penampilannya memang 95% sama percis.
Dan, ternyata aku salah! Seharusnya kabel untuk narasumber, aku pasangin ke kamera, begitu pula sebaliknya. Kameramen menatapku sambil menarik napas dalam-dalam. Kayaknya dia ingin teriak: MAU SAMPAI BANG TOYIB AKHIRNYA PULANG JUGA SUARANYA NGGAK BAKAL MASUK KAMERA!!!
Sebelum suara mengelegar dari kameraman itu keluar, aku buru-buru manggil Si Artis buat mulai wawancara. Bedak 5 sentinya pun sudah menempel sempurna lagi. Cus ah mulai wawancara sebelum tuh bedak luntur lagi, wkwkwk. “Maaf ya kameraman. Habisnya, hari Sabtu, pagi-pagi pula, harus wawancara tuh artis, ya maklum reporter kan masih posesif sama kasur.”
Yang mau tertawa di atas kejadian memalukan oleh reporter, duh, silahkan baca cerita lainnya dengan KLIK DI SINI aja.
Aku mau cerita sedikit sebelum sampai ke tempat wawancara. Jadi, semalam itu Jakarta tengah hujan lebat dan dapat kiriman air hujan pula, jadilah banjir di mana-mana. Untuk menuju ke lokasi shooting (jadi artis itu lagi ada shooting sinetron) sekaligus tempat mau wawancara, harus menerjang banjir *mobil kantor please, jangan pakai mogok soalnya deadline nih #MantraReporter
Akhirnya sampai juga di lokasi shooting, ketemu Si Artis yang ramah. Aku dan tim minta waktu seting (alias menyiapkan alat dan tempat wawancara). Pilih di bagian sudut di belakang jadi tidak mengganggu adegan shooting. Karena aku nggak mau makan gaji buta, hehehe, sementara Si Artis masih acting dulu, jadilah bantu kameraman yaitu menyiapkan clip on.
Oke, semuanya sudah siap. Si Artis juga lagi break shooting. Aku panggil dan minta duduk di tempat yang sudah disiapkan.
Kameraman: tes (minta tolong Si Artis berkata untuk cek apakah clip on sudah benar)
Si Artis: tes
Kameraman: (heran, kok suaranya nggak masuk, padahal clip on-nya itu baru, bahkan masih ada label harganya, eh, ini aku aja yang berlebihan nulisnya, hehehe)
Kameraman pun izin kepada Si Artis untuk membenarkan clip on dulu.
Lalu, Si Artis dari duduk manis, lalu agak merosot, sampai bedak setebal 5 senti itu luntur karena bagian belakang memang panas. Dan, break shooting pun usai jadinya Si Artis harus pergi dari tempat wawancara sebentar dan shooting lagi. Duh, malunya aku di hadapan Si Artis. Pasti dia mengira kalau clip on itu kw ke-10, padahal asli bo! belinya pakai duit (kantor, ya), bukan daun atau duit monopoli.
Setelah kamereman otak-atik di bagian sana-sini setelah sekian lama, iya lama bangeeeet! Akhirnya ketahuan apa penyebabnya?! Jadi tahu clip on kan setiap pasang itu ada 2 kabel kecil, yang 1 buat dicolokin di kamera dan 1 lagi buat dicolokin di clip on narasumber. Kabelnya itu beda, antara yang buat kameramen dan yang buat narasumber, cuma penampilannya memang 95% sama percis.
Dan, ternyata aku salah! Seharusnya kabel untuk narasumber, aku pasangin ke kamera, begitu pula sebaliknya. Kameramen menatapku sambil menarik napas dalam-dalam. Kayaknya dia ingin teriak: MAU SAMPAI BANG TOYIB AKHIRNYA PULANG JUGA SUARANYA NGGAK BAKAL MASUK KAMERA!!!
Sebelum suara mengelegar dari kameraman itu keluar, aku buru-buru manggil Si Artis buat mulai wawancara. Bedak 5 sentinya pun sudah menempel sempurna lagi. Cus ah mulai wawancara sebelum tuh bedak luntur lagi, wkwkwk. “Maaf ya kameraman. Habisnya, hari Sabtu, pagi-pagi pula, harus wawancara tuh artis, ya maklum reporter kan masih posesif sama kasur.”
Artisnya ngambek gak mbak? Secara dah stand by siap diwawancarai, tau-tau gangguan teknis...😊
ReplyDeleteenggak, memang dia juga baik
DeleteYa kan reporter mas, bukan tukang servis clip on :)) Jawab gitu aja laaah... Woles mase :D
ReplyDeleteLucu juga ya pengalaman jadi reporter ini. Dulu pas baca bukunya aja aku sampe ngakak2.
Waduuhh untung aja mbak artisnya ramah kalo model artis yg songong udah ditinggal deh dirimu mbak. Prngalaman yg memorable banget ya mbak
ReplyDeleteYang penting niatnya baik ya, mb, bantuin kameramen biar nggak makan gaji buta :)
ReplyDeleteNih profesi reporter wajib punya stok ide buat killing time ya sepertinya.
Ya Salam mbak wuriii asli ngakak aku bacanya wkwkkwkkw tapi emang sih kalau dari awal udah buru-buru suka ada kejadian aneh-aneh hihihi
ReplyDeleteSungguh pengalaman yg berharga ya..dan untungnya semua baik pada akhirnya..hehe..
ReplyDeleteDitaruh dmn itu muka? Wkwkwk kok ngakak ya baca ini. Emg ada aja sih hal tak terduga waktu liputan 🙈
ReplyDeleteHaha memang nih reporternya yes, bangun dulu baru kerja repot kalau harus touch up bedak lima senti lagi artisnyaa
ReplyDeleteTerlanjur sayang sama kasur jadi gak tega buat ninggalin ya. Apalagi ujan banjir di mana-mana pasti bikin mager
ReplyDeleteSelalu menyenangkan hahaha, kalau ada hal yang bikin nggak keduga waktu liputan gitu. Ah, seenanngnya ya belajar jadi reporter.
ReplyDeleteIku kameramen e mesti pengen ngremus kamerane. Hahahaha. Ada-ada saja ya. Padahal perkara sepele lho ya. Tapi, yang namanya terburu-buru, pasti ada saja godaannya.
ReplyDeleteDuh kasian mas kameramen pasti dah deg2an bgmn klo clipon rusak pdhl baru 🤣 eh tyta mb quri slah coloki hew
ReplyDeleteSeru juga ya jadi reporter kayak gitu. Pasti banyak cerita lucu dan mengharu biru yang nggak bakal terlupakan yaa
ReplyDelete