Jadi reporter enggak hanya harus jago mengejar narasumber, atau mengolah data agar hasilnya tampil ciamik saja. Tapi perlu energi sekaligus pikiran yang fresh biar menghasilkan tayangan atau tulisan yang informatif. Salah satu sumber energi atau pikiran fresh adalah sarapan. Enggak mau, kan, pas wawancara malah tiba-tiba pingsan gara-gara belum makan. Malu, cyn! Nah, buat reporter-rempong-mengejar-narasumber-kayak-mengejar-maling-yang-susah-ditangkep, bisa coba tips sarapan berikut ini.
Satu. Pilih menu sarapan yang praktis, seperti roti, atau biskuit dari tepung, bisa juga mampir di warung yang pas dilewati. Tapi, kalau roti atau biskuit kurang bikin kenyang, ya #PerutKarung, hihihi. Terus, kalau mampir warung, bisa-bisa ditinggal narasumber gara-gara kelamaan makannya. Kamu bisa memilih makanan yang berbentuk minuman. Ha? Memang ada? Ini nih, silahkan lihat cara membuat makanan dengan cukup diminum:
Dua. Bergizi. Idelanya, nih. Kamu sarapan karbohidrat, sayuran, lauk, dan jangan lupa buahnya. Biar lebih sehat lagi ya pakai bumbu rempah alami. Haduh! Rempong, ya. Ibaratnya nih, reporter lebih memilih mengejar narasumber dari pantai sampai pucuk gunung, daripada harus menghitung gizi sarapan setiap harinya. Nah, alternatif lain sih coba cari satu paket makanan yang mengandung beberapa bahan baku di bawah ini:
Tiga. Rasanya enak. Siapa bilang kalau mau sehat harus melahap makanan yang enggak enak? Saya pernah mencoba satu cup Melilea Greenfield Organic secara gratis. Rasanya itu campuran antara manis, ada aroma sayur segar, dan sedikiiiiit asam. Enak, sih. Kurangnya apa ya? Mungkin cup gratisannya kurang besar, hihihi *minta digetok.
Empat. Jelas sumber bahan bakunya. Lebih baik, kamu memilih produk dari pertanian organik bintang lima. Weleh, sudah kayak hotel, ya. Ciri-cirinya itu ladang pertaniannya berjarak 30 km dengan asap kendaraan maupun pabrik agar tidak terkontaminasi polusi. Bahkan, kecepatan kendaraan yang keluar masuk ladang hanya boleh 8km/jam, itu pun hanya kendaraan yang berbahan bakar ramah lingkungan, serta tidak memakai obat-obat kimia.
sumber: http://www.melileaindonesia.com/
Lima. Sarapan yang bisa dimakan semua orang. Coba bayangnya, kamu sedang liputan di daerah terpencil bersama kameramen yang dilarang makan aneka olahan makanan dari tepung. Terus kamu cuma bawa roti. Masak kamu tega makan roti seorang diri, sementara teman kameramen hanya bisa ngeces segalon liat kamu lahap. Teganya, teganya, teganya....
Untuk itu, buat reporter yang ingin bisa sarapan praktis, mudah dibuat, cepat membuatnya, bisa dibawa kemana-mana, bergizi, enak, sehat, dan bisa dimakan siapa saja (bayi bayi 6 bulan sampai usia berapapun), coba deh sarapan sehat dengan Melilea Organik.
“Tulisan ini diikutsertakan pada Lomba Blog Sarapan Sehat Dengan Melilea Organik”
Praktis bingits.. tinggal glek langsung ngejar narsum lg.. :)
ReplyDeleteOke nih tips sarapan sehat ala reporter. Kayaknya cucok juga buat kita emak rempong yang suka dikejar kerjaan rumah hehehe
ReplyDeleteKalau enggak sarapan lemes, Kak. Minimal dua kali sarapan deh. Wkwkwk kemaruk :p
ReplyDeleteaku baru tahu mbak, kalo kameramen ada dilarang makan berbahan tepung..
ReplyDeletepraktiiis ya sarapannya tinggal glek hihihi
ReplyDeleteHai Mba Wuri, salam kenal wah nama kita sama hihihihi. Suami juga reporter jadi tau deh aku gimana rempongnya ngejar narsum :D
ReplyDeleteAnyway aku pernah tuh pake produk Melilea waktu jaman kuliah, aku aplikasiin jadi masker wajah katanya kan ngilangin jaerawat tuh hahahha , tapi kalau temanku buat dimakan juga bisa karena buat ngebersihin usus :D