3 Langkah Menyiapkan Dana Pensiun

Berdasarkan fakta, usia produktif seseorang bekerja itu maksimal sekitar 55 tahun. Sementara, rata-rata masa hidup orang mencapai 75-80 tahun . Lalu, bagaimana mencari biaya hidup selama rentang usia 56 hingga 80 tahun nanti? sementara statusnya kemungkinan besar sudah tidak bekerja dan tiada pemasukan. Maka, menyiapkan dana pensiun menjadi solusi jitu. Berikut 3 langkah dalam menyiapkan dana di masa tua yang popular dengan istilah “3i”.

i pertama adalah insyaf

Insyaf atau menyadari bahwa biaya hidup manusia akan terus meningkat. Nilai uang Rp 50.000 saat ini tentu berbeda ketika sepuluh tahun mendatang. Harga beras pada awal tahun 2000 adalah sekitar Rp 2.500/kg. Sedangkan sekarang mencapai harga Rp 9.000 per kg. Kalau pun di masa tua hanya mengandalkan suntikan dana dari anak juga tidak menutup seluruh biaya hidup, karena rata-rata memiliki 1-3 anak/keluarga.



i kedua adalah irit

Ini saatnya mengurangi biaya hidup sehari-hari. Agar memiliki dana lebih untuk masuk dalam pos keuangan hari pensiun. Contohnya, lebih memilih minum kopi sachet yang hanya Rp 1.000 di rumah, daripada nongkrong di kafe dengan kopi Rp 30.000/gelas. Atau masak sendiri dengan biaya belanja Rp 20.000 setiap hari, daripada makan di luar mencapai Rp 20.000 per satu kali makan. Selain itu, mengubah mindset yaitu sisihkan gaji untuk menabung dahulu baru sisanya untuk biaya hidup. Bukan sebaliknya.



i ketiga adalah invest

Investasi tentu berbeda dengan menabung. Tujuan investasi adalah untuk jangka panjang dengan perhitungan tepat agar nilai uangnya disesuaikan dengan masa depan. Tujuan investasi juga beragam. Mulai untuk biaya pernikahan, pendidikan, pensiun, dan masih banyak lagi. Saat ini, alternatif investasi antara lain deposito, properti, emas, serta pasar modal. Pasar modal sendiri terdiri dari saham, obligasi, dan reksa dana.

Dari berbagai macam pilihan investasi, yang paling mudah dijalankan adalah reksa dana. Karena bisa dimulai dengan harga terjangkau, bersifat likuid atau bisa dicairkan kapan saja, tidak perlu menyisihkan waktu untuk mempelajari naik turunnya pasar, serta mudah karena tanpa pengetahuan tertentu. Menurut Freddy Tedja sebagai Head of Investment Specialist, reksa dana ibarat rujak yang terdiri dari berbagai macam buah.



Berawal dari uang Rp 100.000 saja sudah dapat menjadi investor lalu masuk ke reksa dana. Dengan bantuan pihak manajer investasi yang langsung mengelola dana tersebut. Lewat pengalaman, Manajer Investasi akan menentukan apakah paling tepat dana masuk ke saham, atau obligasi, atau deposito. Sedangkan pihak Bank Kustodian yang mengurus administasinya. Pemisahan tugas antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian tersebut untuk menjamin keamanan dan sudah memiliki izin serta dimonitor oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, bila perusahaan reksa dana tersebut bangkrut, maka dana tersebut tetap aman.

Perlu diketahui, reksa dana cenderung terjangkau karena dapat menggunakan modal Rp 100.000 saja. Pun reksa dana sangatlah mudah dengan hadirnya Manajer Investasi yang membuat para Investor tidak perlu menghabiskan waktu memantau investasinya. Serta, imbal hasil reksa dana tidak kena pajak. Pastinya, reksa dana ini tepat bagi karyawan agar dapat berinvestasi tapi tidak punya waktu mempelajari investasi, tepat juga bagi investor dari kalangan wiraswasta atau freelance agar pikirannya tidak pecah dalam mengurus investasi, tepat pula untuk siapapun yang siap merencanakan hari pensiun.



Foto: Freddy Tedja sebagai Head of Investment Specialist Manulife Asset Management.

Comments

  1. Saya kalau mau ambil produk perbankan suka waswas, Mbak. Terutama takut terjerat pada bunga yang tak jelas. Boleh juga nih idenya, menabung untuk masa depan!

    ReplyDelete
  2. Iya, Mas, idem. Sempat ditanyakan dan ada yang sistem syariah. Setidaknya dapat edukasi dahulu :-)

    ReplyDelete

Post a Comment