TANYA JAWAB AKSES INTERNET : di acara XL Tuntaskan Modernisasi JaringanJateng dan DIY

Ajang kopdar blogger kerap kali menyita perhatian. Seperti pada Senin, 16 Desember lalu, saya bersama kawan-kawan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang mendapatkan undangan dari salah satu provider terkemuka. Walaupun sudah berstatus menikah, tetapi tidak menyurutkan saya dan teman-teman menyelami hal baru, termasuk seluk beluk telekomunikasi.



Foto: sekalian kopdar IIDN SMG. Fotonya Mbak Inung.


Di lokasi acara, juga ada komunitas lain seperti loenpia, dotsemarang, seputar semarang, kancut keblenger, kaligawe online, dll. Ternyata, acara pertama adalah keliling sekitar pusat kota sembari menyoba jaringan yang baru saja melakukan modernisasi. Menilik kata ‘modern’ artinya ada peningkatan kualitas jaringan. Coba lihat foto di bawah, ada layar di bagian depan bis. Membuktikan kestabilan akses walaupun bis tengah melaju. Di bagian pojok kanan layar itu tengah memutar video di you tube tanpa buffering, wow! Saya dapat melihat langsung perubahan positif performa kualitas jaringan berbasis 2G dan 3G. Kesan yang saya tangkap hanya satu kata… stabil.


Foto: tanya jawab di dalam bis.

Pas banget, saya pengguna XL semenjak tahun 2004, lantas memanfaatkan event ini. Di dalam bis proses tanya jawab pun berlangsung.

Apa sih modernisasi jaringan itu?

Salah satu program XL ini sudah berlangsung semenjak April 2013. Dengan menggunakan teknologi Single RAN (Radio Access Network), atau sebuah teknologi yang membuat operator telekomunikasi dapat memiliki satu perangkat untuk mendukung beberapa standar voice dan data pada jaringan tunggal. Singkatnya, mengumpulkan semuanya menjadi satu tempat sehingga lebih efisien, plus banyak tambahan features yang tidak didapatkan ketika di menggunakan bts yang lama.

Mengapa ketika sinyal di ponsel full tetapi kualitas suara jelek atau akses internet justru E?

Ada beberapa penyebabnya.
Pertama, lokasi di dekat gedung tinggi yang rapat sehingga menghalangi jalannya sinyal. Ukuran gedung tinggi itu sekitar di atas dua lantai.
Kedua, berada di area perbukitan karena tidak mudah menembak banyak wilayah pada kontur tanah yang berbukit-bukit.
Ketiga, banyaknya daun rimbun juga menghalangi sinyal.
Keempat, bandwidth XL dengan tetangga yang harus melakukan separasi frekuensi.
Kelima, pengaruh eksternal, sepeti gangguan dari sinyal radio frekuensi, umumnya di wilayah dekat tempat militer, kereta api, dll.

Apabila pengguna mengalami gangguan, apa yang bisa dilakukan pengguna? Hanya pasrah saja?

Melakukan komplain merupakan feedback penting. Agar provider mengetahui masalah di suatu wilayah. Tentu saja, laporan tersebut sebagai evaluasi agar terus melakukan perbaikan jaringan.

Usai satu jam mencicipi perubahan jaringan XL di pusat kota, bis kembali ke Gumaya Hotel untuk melanjutkan acara. Memaparkan modernisasi tersebut mencakup perbaikan desain, penggantian perangkat, penalaan, dan optimisasi jaringan. Sebagai satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas, XL terus melakukan adaptasi teknologi seiring perkembangan zaman. Tentu saja, agar pengguna mendapatkan kemudahan berkomunikasi , baik melalui voice maupun akses internet. Proses modernisasi pun usai tepat sebelum lonjakan trafik pada liburan akhir tahun dimulai.



Foto: Bapak Agus Simorangkir, Vice President XL Central Region, memberi penjelasan tambahan.

Comments

  1. Hahaha, bayar dong kalo numpang curhat, hihi

    ReplyDelete
  2. Acara tanya jawab ini sungguh penting sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih baik. Maklum jaman IT, kalau jaringan letoi kita bisa kesel ya Jeng
    Terima kasih infonya
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  3. Iya, pas banget aku sebagai pengguna, bermanfaat ^^ Makasih Pakdhe :)

    ReplyDelete
  4. pass banget.... sedikit tapi mengena. Keren say.... (y)

    ReplyDelete

Post a Comment