Me Time Sepuasnya, Urusan Dapur Serahkan Catering Sehat

Saya pernah ingin dan mencoba menjadi superwoman. Dari mulai membersihkan rumah sendiri, mengurus anak tanpa ART, memasak semuanya sendiri. Bahkan saya pernah sampai membuat kaldu sendiri, punya tanaman bumbu dapur, hingga akhirnya suatu saat saya merasa kok sering marah-marah ya? Sejujurnya, saya senang melakukan semuanya sendiri dan itu pilihan saya, tapi mungkin seiring berjalannya waktu membuat kondisi tidak bisa selalu seperti itu.
Anak semakin besar sehingga butuh waktu dan perhatian lebih, pekerjaan sebagai penulis juga semakin meningkat. Saya merasa saatnya melakukan delegasi. Saya membeli robot untuk menyapu dan pel lantai rumah, hingga sesekali memilih pesan di catering harian. Akhirnya, saya bahkan sempat me time. Ah, senangnyaaa.

Saya pernah memilih catering harian ketika baru melahirkan, saat harus bed rest di rumah, atau bahkan sekedar merasa ingin libur memasak di dapur. Memang sih sekarang sudah ada layanan pesan antar. Tapi enaknya memilih catering harian itu nggak perlu mikirin dulu, "Besok makan apa aja ya?"



Sekarang memang sudah banyak catering, tapi harus lebih teliti memilihnya. Sebagai ibu, tentu tetap memperhatikan gizi jadi nggak asal membeli makanan ya.

TIPS MEMILIH CATERING:

1. Halal

Ini adalah hal pertama yang dicari, yaitu harus yang hanya menawarkan menu halal. Mungkin ada yang menawarkan menu halal dan non halal meski katanya cara memasaknya dipisah. Tapi kalau saya sih lebih mantap yang hanya menawarkan menu halal saja. Biasanya saya cek media sosialnya apakah ada tulisan halal atau tidak, dan ada menu non halal atau tidak.

2. Bersih

Ini juga menjadi syarat utama bagi saya. Tapi, bagaimana saya bisa mengetahui apakah selama memasak menjaga kebersihan? Soalnya nggak mungkin saya melihat langsung juga. Paling saya melihat di media sosialnya, jika menunjukkan proses memasak. Bisa juga melihat hasil makanannya, apakah selama ini tidak ada rambut dan lauknya segar atau sudah lama.

3. Memiliki sertifikat laik sehat

Apa itu sertifikat laik sehat?
“Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Restoran atau Rumah Makan adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota guna mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, proses pengolahan dan perlengkapan pengolahan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.”
Sumber: https://www.ukmindonesia.id/baca-izin/10

Kalau catering sudah ada sertifikat laik sehat memang bikin lebih tenang. Soalnya lebih terjamin kebersihannya sekaligus dipantau oleh pemerintah. Sertifikatnya yang sementara berlaku 6 bulan, untuk yang tetap bisa berlaku 3 tahun. Kalau masanya sudah habis harus melakukan pengecekan dan mendapatkan sertifikat baru, sehingga kebersihan dan keamanan makanan pun bisa terus terjaga.

4. Memiliki sertifikat ISO 22000

“ISO 22000 adalah suatu persyaratan yang memungkinkan perusahaan untuk merencanakan, menerapkan, mengoperasikan, memelihara dan memperbaharui suatu sistem manajemen keamanan pangan yang bertujuan agar produk yang disediakan aman untuk konsumen.”
Sumber: https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/bp2mhpsemarang/penerapan-haccp--iso-22000-dalam-keamanan-pangan

Artinya, ada sistem manajemen yang jelas, dari mulai mengolah sampai dengan distribusi makanannya. Dengan adanya sistem manajemen pangan ini membuat keamanan makanan bisa terjaga. Dari mulai pemilihan bahannya, bagaimana proses produksinya, hingga sampai ke penyajian ke customer bisa tetap aman, higienis, dan terjaga kualitasnya. Kalau saya pribadi sih lebih tenang kalau memilih catering yang sudah memiliki sertifikasi ISO tersebut.

5. Menu yang beragam

Meski bertiga (suami, saya, dan anak) tinggal 1 rumah, tapi terkadang selera berbeda. Misalnya, suami lebih suka yang manis dan pakai kecap, anak lebih suka yang gurih dan serba gorengan, kalau saya lebih suka asin. Kalau pas masak sendiri sih biasanya bergantian. Kayak hari ini masak menu favorit suami, besoknya buat anak, dan seterusnya.

Terkadang, saya bikin 2 menu yang berbeda. Tapi ya lama-lama capek juga ya. Itulah kenapa pas memilih catering harian dan mencari yang menunya beragam. Lebih suka yang menu tradisional, meski sesekali tidak apa-apa ada menu western atau oriental. Untuk menu tradisional lebih suka yang rasa rempah-rempahnya kuat.


Sumber foto: instagram Soul in a Box

6. Dekat

Ini juga penting karena biar lebih fresh ketika sampai dari rumah. Nggak harus dekat banget sih, tapi setidaknya tidak terlalu jauh juga. Saya pernah memesan catering harian di tempat yang berjarak sekitar 7-8 km ke rumah. Perjalanan kalau lagi ramai sekitar setengah jam. Itu sih cukup, nggak terlalu jauh buat saya.

7. Bisa pesan jumlah porsi yang sedikit

Tahu sendiri kalau di rumah itu hanya bertiga, saya, suami, dan anak. Jadi ya pesan catering harian per harinya juga sekitar 3 orang dan untuk makan 2 kali, yaitu makan siang dan makan malam. Biasanya sih, kalau saya paling menggoreng yang mudah saja, seperti telur atau nugget.

8. Rekomendasi

Biasanya kalau mencari catering harian itu bertanya ke kenalan dulu untuk mendapatkan rekomendasi dari tetangga, atau teman, atau saudara. Kalau belum ketemu yang cocok, atau bahkan pernah waktu itu nggak ada informasi sama sekali, baru deh saya googling dan membaca review atau testimoni yang ada. Semuanya bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih catering.




Tahun lalu, saya mendengar Kakak yang tinggal di Jakarta harus isoman sekeluarga. Kalau lagi sakit kan bisa mengganggu ketika masih harus memikirkan mau makan apa. Jadilah saya kasih saran untuk catering harian biar tidak perlu memikirkan menu makanan buat keluarganya.

Selama sakit, Kakak mengaku nggak kuat lama-lama di depan ponsel. Jadilah saya mencoba membantu dengan googling dari sini (kota Semarang, domisili saya). Akhirnya bertemu dengan Soul in a Box nih. Tenyata catering Jakarta yang berdiri sejak tahun 2007 hingga kini menyiapkan 2.000 porsi setiap harinya, lho. Padahal, waktu pertama berdiri itu dari dapur kecil dan masih 100 porsi per hari. Sekarang sudah berkembang pesat ya.

Seperti biasa, saya coba melakukan penilaian. Soul in a Box ternyata masuk di 8 kriteria di atas. Soalnya, Soul in a Box sudah memiliki sertifikat halal, sertifikat Laik Sehat, dan sertifikat ISO 22000. Artinya, selama proses dari hulu ke hilir terjaga kebersihannya. Selain itu, memiliki menu beragam, ada testimoninya, dan bisa diantar sampai ke rumah. Catering yang paket komplit ini.



Apalagi buat ibu-ibu yang hobi makan tapi takut gemuk. Soalnya, Soul in a Box juga punya menu untuk catering sehat dan catering diet. Bisa untuk yang pengen menu-menu sehat, belum tentu lagi diet ya, biar asupan keluarga tetap bergizi. Bahkan pesan menu khusus untuk yang lagi diet juga bisa banget. Kalau melihat foto menu makanan diet sih tetap menggiurkan ya.

Soal menu, jangam ditanya deh. Soalnya beneran komplit.
Mau menu tradisional? Ada.
Mencari menu western? Bisa dong.
Sukanya menu oriental? Juga bisa.
Atau pencari menu Jepang? bisa banget.

Nggak cuma soal menu, mau disajikan dalam bentuk apa pun juga bisa. Entah itu Nasi Kotak, Tumpeng Mini, Prasmanan, Catering Pernikahan, Buffet, hingga Tumpeng.

Lanjut kepo dengan Soul in a Box, ternyata memiliki klien perusahaan ternama. Sebut saja, ada perusahaan Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, Nestle, Sale Stock, Zurich, OCBC Bank, NIKKO, BUMA, Telkom Indonesia, Airy Rooms, Huawei, Uang Teman, Garena, XL, Shoope, FIF Group, dan masih banyak lagi. Jadi makin mantap kasih rekomendasi ke Kakak nih.

Kalau menurutku, catering itu sangat membantu, khususnya buat IRT seperti saya. Biasanya masak pagi bisa 1 jam sampai 1,5 jam untuk menu sarapan dan makan siang, lalu sore masak setengah sampai 1 jam untuk makan malam. Jadi total di dapur bisa sekitar 2-3 jam per harinya. Sementara kalau ada catering harian, itu menyiapkan sarapan 30 menit, dan memindahkan makanan ke meja makan hanya 15 menit.




Jadi, saya bisa punya waktu lebih. Entah itu bermain dengan anak, mengerjakan tulisan, hingga waktu me time lebih banyak. Ah senangnya. Ke depannya, saya sangat berharap kalau Soul in a Box membuat frozen food atau membuka cabang di Kota Semarang sini, sehingga saya bisa mencicipinya langsung.

Oh ya, kalau Anda, tipe IRT yang harus masak sendiri, atau sesekali boleh lah pesan catering?

Comments

  1. Duuuh tadi aku buka IG nya, tapi sayang jauh banget dari rumahku di Rawamangun 🤣. Padahal pengeeen mba. Soalnya memang lagi nyari katering harian selama asisten2ku mudik lebaran ini. Kalo urusan masak aku memang lebih milih yg gampang aja selama ga ada si mbak. Drpd ntr malah mubazir Krn rasanya gagal 😅. Tadi nya kalo seandainya Deket, aku mau LGS pake ini aja .. liat menunya juga enak2 Yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
    2. Coba aja tanya, siapa tahu jauh tapi tetap bisa terjangkau

      Delete

Post a Comment