Memilih Bisnis yang Kurang Populer

Apa yang ada di benak Anda ketika saat ini juga memutuskan berbisnis?

Mungkin akan memilih:
Ah, jualan vitamin karena lagi laris di masa pandemi gini
Ah, saya mau jualan produk fashion karena semua orang butuh itu
Ah, jualan makanan karena setiap hari pasti dicari

Tapi bagaimana dengan Teh Indari Mastuti ketika memutuskan berbisnis pada 15 tahun yang lalu?
Jawabannya adalah BISNIS PENULISAN bernama Indscript Creative, karena hobinya adalah MENULIS.

Ha? "Jualan" tulisan? Memangnya bisa gitu?
Bagi Teh Indari, memilih bisnis dari hobi akan terasa lebih ringan karena kita memang senang melakukannya. Bayangkan ketika Anda menyukai sesuatu, pasti akan senang melakukannya terus-menerus meski tidak mendapatkan materi. Ya kan?

Maka, proses merintis bisnis yang awalnya penuh penolakan itu akan terasa mudah dijalani. Ya, karena kita senang melakukannya meski harus menulis berjam-jam.

Yang namanya berbisnis, pasti menghadapi tantangan. Mari sebut masalah bisnis sebagai tantangan saja, bukan penghalang, sehingga lebih siap menghadapinya. Masalah pun muncul ketika banyak orang yang merasa nggak butuh tulisan.

Pada awalnya, Indscript Creative adalah agensi naskah. Jadi Indscript mencari (calon) penulis lalu menghubungkan mereka kepada penerbit mayor.

Sayangnya,
Banyak yang merasa nggak bisa menulis
Banyak yang merasa menulis buku itu nggak menjanjikan
Banyak penulis buku yang fokus menulis saja sehingga angka penjualan bukunya tidak bagus

Di mata Teh Indari, sebuah tantangan pasti ada jalan keluarnya. Agar orang yang tidak dikenalnya mau percaya kepada Indscript, maka harus konsisten melakukan:
Edukasi kalau semua orang bisa menulis
Mengajak penulis harus bisa promosi biar bukunya laris
Mencari target market yang jelas, yaitu ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya, Teh Indari adalah IRT yang suka menulis, sehingga lebih mudah mengajak IRT lain yang (dulunya) suka menulis, lalu mulai menulis lagi, hingga bisa memiliki penghasilan dari menulis meski dari rumah dan sambil tetap bisa mengurus keluarga.

Hasilnya?
Lebih dari 1.000 IRT yang berhasil produktif menulis buku meski dari dalam rumah saja
Lebih dari 100 buku sudah terbit

Ah, rasanya bahagia ketika melihat IRT bisa produktif meski banyak di rumah serta bisa memiliki penghasilan sendiri.

Namun, selesai menghadapi 1 tantangan, lalu muncullah tantangan baru lagi. 

Misalnya:
Masalah pengelolaan keuangan bisnis yang tidak tepat sehingga pernah terjerat utang, kemudian mengalami masa kehilangan aset benda, harta, hingga karyawan.
Pasar mulai jenuh membaca buku sehingga harus meluaskan jasa penulisan, tidak hanya sebagai agensi naskah, tapi juga jasa copywriting, dan jasa penulisan lainnya yang tengah dibutuhkan pada masanya.
Dan masih banyak tantangan lain lagi.

Terlebih ketika pandemi datang ternyata mempengaruhi bisnis Indscript. Meski begitu, Teh Indari tetap berjalan di bidang penulisan. Padahal, banyak pebisnis lain yang memilih "banting setir" dan jualan produk yang lagi laris di masa pandemi ini.

Untuk mencari jalan keluar, memang butuh belajar bisnis. Teh Indari tidak pernah perhitungan untuk membeli buku, mengikuti kelas bisnis, hingga memperluas networking. Pasalnya, semua itu bisa menjadi sumber ide inovasi.

Lalu, bagaimana menggabungkan bisnis penulisan ini agar tetap bertahan di masa pandemi?
Lagi-lagi, Teh Indari ingin semua produk atau jasanya bermanfaat. Salah satunya, memberi solusi bagi perempuan yang suka menulis dan bisa menerbitkan buku.

Buat penulis pemula yang berat harus menulis naskah 1 buku, bisa memilih kelas antologi.
Bagi pebisnis yang ingin memiliki buku sekaligus media promosi, tapi tidak memiliki waktu, maka bisa memilih kelas menulis 1 hari.
Bahkan memiliki penerbit indie yang bernama Bukuin! Aja.

Hampir 15 tahun bertahan di bisnis penulisan. Mulai banjir order, terjerat utang dalam jumlah besar, bisa mengumrohkan beberapa karyawannya, omset menurun drastis, bangkit - turun - bangkit lagi. Begitulah seterusnya. Entah sudah berapa kali berhasil dilalui. 

Namun, Teh Indari akan terus berbisnis tulisan, karena menulis sudah menjadi separuh napasnya.


Indari Mastuti adalah owner Indscript Creative yang bergerak di bidang penulisan, kelas bisnis online, hingga penerbitan. Follow IG-nya @indarimastutirezky ya.


Foto: Teh Indari dengan buku-buku antologi karya puluhan penulis.

Comments

  1. Semua usaha bisa jatuh, bangkit lagi tentu tergantung pada owner nya. Dan Teh Indari adalah perempuan hebat yang mampu menjadi pemilik usaha yang tak biasa. Salut deh kalo membaca kisahnya.

    ReplyDelete
  2. Awalnya aku nggak pernah berpikir bahwa tulisan bisa menjadi sebuah bisnis lho. Ku pikir menulis hanya sekadar hobi saja. Untuk kesenangan. Tapi teh Indari Mastuti benar-benar membuka mata banget...

    ReplyDelete
  3. Teh Iin memang keren ya, ulet dan kreatif dalam mengelola bisnisnya, saat pandemi malah makin berkilau nih..bener panutan..

    ReplyDelete
  4. Pintar2 cari peluang dgn kemampuan kita ya apa yg bisa dijual. Luar biasa nih teh Iin bisa sampe memberdayakan IRT

    ReplyDelete

Post a Comment