Cara Mendapatkan Uang dari Menulis di Rumah

Judulnya terkesan mengajak “mata-ijo” nggak sih? Hehehe. Nulis ini karena ada beberapa orang yang tanya ke aku soal, “Aku juga ingin nulis di rumah terus dapat uang.” Tapi, banyak juga yang baru mulai dan belum dapat uang sama sekali lalu menyesal dan akhirnya berhenti. Sebenarnya, aku juga nggak mengira kalau nulis dari rumah saja itu ternyata bisa menghasilkan. Tapi tentu nggak langsung nulis 1 artikel untuk pertama kalinya terus pasti dapat duitnya #KecualiYangPakaiDukun,YaUps. Nah, buat kamu yang tertarik mencari penghasilan menulis dari rumah, sebaiknya kenali proses berikut ini:

Baca juga: Tips Menulis yang lainnya, ya.


Satu, semua diawali dari tulisan yang jelek.
Suka merasa minder dengan hasil tulisannya? Sama!
Pernah merasa nggak bakat menjadi penulis? Iyes, aku juga!
Apalagi merasa sudah mengirimkan banyak tulisan, tapi tidak ada satu pun yang nyantol, itu rasanya eeerrrgh! *tos dulu lah. Aku tuh masih nyimpen tulisan lama, sekitar lebih dari 5 tahun yang lalu. Pas dibaca sekarang, malu-maluin, deh, hihihih. Jadi, kalau awalnya merasa tulisannya jelek sih tetep nulis aja. Nanti lama-lama pasti makin joss gandhos! Ibaratanya gini, awalnya goreng ikan suka gosong, lama-lama, pasti sambil tutup mata juga bisa *tsaahhh.

Dua, penulis (apalagi yang freelance) itu beda dengan karyawan.
Memang sih, ketika awal-awal aku mutusin ingin fokus jadi penulis, nggak ada duit masuk sama sekali dari menulis, hiks. Beda dengan karyawan, yang meski baru 1 bulan kerja juga pasti dapat gaji, kan? Jadi, ketika awal memutuskan menjadi penulis harus siap dengan kondisi “dompet bolong”, hehehe.

Tiga, mau pilih apa saja atau bermerek? 
Jadi gini, ketika merintis menjadi penulis, kadang dihadapkan 2 pilihan seperti ini:

1- Mau menerima tawaran menulis, meski mungkin tarifnya kecil atau meski di tempat yang tidak populer, karena dianggap sekalian belajar menulis juga. 
Contoh: Dulu, ada teman yang mau menerima tawaran menulis 5 artikel masing-masing 300 kata setiap hari, anggap saja tarifnya 25ribu per artikel, ya ... bisa tergolong kecil, ya. Tapi alasan dia menerima adalah sekaligus belajar konsisten menulis artikel. Ternyata, sekarang tentu makin cepat menulis artikel dan bisa menghasilkan sangat lebih dari 25ribu tadi, kok.
Jadi, dia mengaku menikmati proses tersebut.

2- Khusus yang bermerek aja.
Ada juga teman yang sejak awal hanya mau kirim tulisan ke tempat yang populer. Dan, akhirnya bisa “menembus” sih. Kekurangan pilihan kedua ini, pada awalnya tidak ada pemasukan, tapi ketika deal langsung dapat pemasukan yang besar.

Kalau menurutku sih, kembali lagi terserah pilihan masing-masing penulis dan nggak boleh mengeluh. Misalnya, sudah tahu dari awal kalau akan dibayar sekian rupiah per tulisan, ketika sudah selesai kerja sama, eh, malah menjelekkan pihak tersebut karena kasih fee kecil. Nah, jangan gitu, deh. Kalau merasa fee kecil ya jangan diterima, lah. Dari pada diterima tapi mengeluh di belakang. Oke?!

Empat, mengikuti lomba.
Banyak lomba menulis, lho. Mulai lomba novel, lomba blog, lomba artikel, dan masih banyak lagi. Hadiahnya juga menggiurkan seperti gadget, uang tunai, liburan, panci swarovski #ngarep hehehe. Nah, lomba kan ada deadline-nya jadi membuat kamu belajar menulis sebelum DL, tuh.

Lima, teruslah menulis. 
Yap, jangan berhenti menulis. Bisa menulis di blog, atau konsisten mengirimkan tulisan ke media cetak atau media online, bisa juga menulis untuk buku, nulis surat cinta buat pasangan, eh, dan masih banyak lagi. Yakin aja, kalau konsisten pasti akan menikmati “hasilnya” kelak.


Sebenarnya, apapun profesi yang akan kamu pilih, termasuk penulis dan dikerjakan di dalam rumah, memang butuh proses, cyn! Kecuali situ bisa mengeluarkan jin dari dalam botol dan akan mewujudkan 3 permintaan #KorbanFilm,Nih hohoho. Ada yang mau menambahkan? Silahkan tulis di komentar, ya.

Comments

  1. Wah betul banget tuh kak, dengan menerima tawaran menulis juga bisa sekalian belajar menulis

    ReplyDelete
  2. Memang semua hal memerlukan proses Bun. Tetap berjuang dan semangat hehe

    ReplyDelete
  3. Wah betul banget tuh, kalau ada lomba ikutan lomba itu juga bisa mendapatkan hadiah dan belajar menulis juga

    ReplyDelete
  4. Bener banget tuh dengan menulis juga bisa lho menghasilkan uang

    ReplyDelete
  5. Menulis memang bisa menjadi profesi ya kak. Karena bisa menghasilkan uang hehe

    ReplyDelete
  6. Menulis untuk mendapatkan "panci" swarovski. Yang ini perlu digaris tebal. Plus nulis untuk mendapat segunung berlian, dua gunung emas,...apalagi ya?

    ReplyDelete
  7. mbak, aku mau curhat aja ya.haha

    jadu aku sebenrnya udah ditawarin untuk ngisi sebuah web secara reguler. Cuman aku maish bandel belum ku pegang sama sekali sampe sekarang mba. TAwarannya dua web lagi, satu tentang pariwisata satu lagi tentang merriage life.

    lagi mbangun mood buat bisa enak nulis ala aku aja ini mba. ya allah maaf ini antara curhat tapi rada songong ya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. manajemen waktu, Isul :) Misal, jam 8-9 pagi waktunya nulis web 1, jam 13-14 siang waktunya nulis Web 2. Selain itu, nulis nggak harus nunggu mood. caranya? paksakan menulis di awal, tujuannya terbiasa menulis, beneran deh, nanti lama-lama nggak nunggu mood kok. Semangat! Intine nulis nulis nulis nanti jadi terbiasa. Kayak tresno jalaran soko kulino, eaaa

      Delete
  8. Setuju, menulis semua orang asti bisa, belajar dan terus praktek, lakukan nulis di blog atau bikin buku :)

    ReplyDelete
  9. Mantap deh. Tips yg terakhir tuh yg pasti manjur bgt. Konsisten menulis dan biarkan tiap tulisan kita mengantarkan pundi2 eeaaa..

    ReplyDelete
  10. Nah ini..temanku yg pengen nulis dan menghasilkan bisa kusuruh baca ini nih..semua butuh proses..hehe..

    ReplyDelete
  11. Setuju banget ni insya Allah ada jalannya dapat penghasilan dari menulis asal konsisten dan ngga gampang nyerah *lirik naskahku belum kelar juga huhuhu

    ReplyDelete
  12. Mba Wuri, sering-sering bagi tips menulis ya
    hahaha aku suka membacanya, dan sedang mengumpulkan energi buat bisa ngasilin buku lagi wkakaak

    ReplyDelete
  13. Aku entah tulisan keberapa yang menghasilkan duit, hihiii
    Eh tapi kalo waktu SMA dulu, malah tulisan pertama yang dapat duit karena dimuat di koran. Cuma kan yang nggak aku kirim ke media juga ada banyaaak.

    Sering share tips nulis Wuri, agar makin banyak penulis baru yang tahu liku-liku jadi penulis

    ReplyDelete
  14. Zaman dulu tulisan dibayar buku aja hepi banget, Mbak. Sekarang, alhamdulillah melebihi gaji jadi guru honorer. Menulis jadi jalan rezeki lain untukku, Mbak, yang disiapkan sama Allah.

    ReplyDelete

Post a Comment