#BelitungTrip4: Lima Menu Spesial Belitung

[#BelitungTrip adalah catatan perjalananku selama di Belitung, yang hadir dalam lima episode, yaitu Tentang penulis, Tentang wisata, Tentang kejutan, Tentang kuliner, dan Tentang museum]


Menginjakkan kaki di Pulau Belitung tidak hanya akan memanjakan kedua mata Anda. Bagi alat pengecap, pulau yang terkenal sebagai penghasil timah ini akan memberikan sensasi tersendiri. Aneka makanan serta minuman berikut memang identik dengan para pemukim negeri Laskar Pelangi. Tidak hanya sajian makanan berbahan dasar laut, tetapi racikan khusus yang membuat berbeda dengan menu-menu pada umumnya.


Gangan Ketarap


Ketika semangkuk gangan ketarap mendarat di meja hadapan saya, terlintas bayangan gulai kepala ikan. Penampilannya memang serupa, tetapi rasanya tak kalah enaknya. Warna kuahya kuning kuat dari kunyit, potongan ikan ketarap, serta irisan nanas. Pertama kali saya mencicipinya, ada perpaduan rasa asam dan pedas. Rasa rempah-rempah seperti lengkuas, cabe, dan kawan-kawannya sangat kental. Konon, ikan ketarap adalah ikan termahal di Belitung tetapi tidak terlalu amis seperti ikan kebanyakan. Bagi yang tidak suka ikan, dapat memilih gangan daging sapi atau gangan kepiting. Pastinya, rasanya memberi efek candu untuk kembali mencicipinya ke belitung.


Kopi Manggar

Perjalanan kuliner berlanjut ke kota Manggar, sebagai ibu kota daerah Belitung Timur. Kota yang dijuluki dengan kota seribu warung kopi ini memang semarak warung-warung kopi. Hilangkan bayangan Anda menikmati kopi di sofa empuk layaknya sudut kafe dalam mall. Warungnya terbilang sederhana tetapi sebagian tempat juga menawarkan pemandangan alam yang asri. Pasalnya, masyarakat setempat memiliki kebiasaan minum kopi. Tetapi uniknya, Belitung tidak memiliki kebun kopi, bijinya didatangkan dari Lampung, lalu mengalami racikan tersendiri. Bagi pecinta kopi, agaknya wajib menyeruput kopi manggar panas.


Mie Belitung

Salah satu menu sarapan yang mantap adalah mie belitung. Mie kuningnya bercampur dengan irisan kentang, potongan emping, dan timun kecil-kecil. Kemudian disirami dengan kuah cokelat. Rasa udang memang kuat di dalam kuah berwarna cokelatnya. Apalagi disajikan ketika panas, semakin menggugah lidah untuk terus mengunyahnya. Sayangnya, satu porsi relatif sedikit, biasanya sih pada nambah.


Soto Belitung

Pilihan lain ketika sarapan adalah soto belitung. Isinya terdiri dari potongan lontong, suwiran ayam, kentang yang dipotong kecil-kecil, serta bihun. Semuanya terggelam dalam kuah yang warnanya serupa dengan kuah soto betawi. Yap, soto yang saya cicipi memang mengandung santan. Ketika saya mencobanya, rasa jahe-dkk-nya memang menyentak lidah. Apalagi kuahnya masih panas, semakin menambah kelezatan.


Kepiting

Makanan Belitung memang dekat dengan makanan laut, seperti kepiting. Yummy... Kepiting yang  sudah dipotong kecil-kecil berpadu dengan kecap beserta ribuan cabe. Rasa pedas dan asam mencuat ketika daging kepiting masuk ke dalam mulut. Berteman dengan nasi putih yang mengepul semakin membuat lidah saya bergoyang. Lihat saja di fotonya, tampak tumpukan kulit cabe, gimana pedasnya ya???


Jadi, luangkan waktu Anda untuk mencicipi kuliner Belitung.


Comments

Post a Comment