Tips Berendam Ala Bidadari

Mmm... Gimana ya rasanya sesekali menjelma bak bidadari? Pas banget ada seorang kawan mendadak mengajakku jalan-jalan ke tempat wisata yang konon pernah jadi tempat mandi para bidadari. Harapannya sih sepulang dari sana bisa beneran jadi bidadari yang cantik jelita tanpa operasi plastik, plus sukses menghipnotis suami keluarin kartu kreditnya buat belanja, hehe, modus.

Berhubung temanku yang punya ide, ya pastinya dia bagian seksi transportasi. Saat menjemputku, eh, si bungsunya lagi duduk tenang di child seat sembari kasih senyum sambutan. Tahu aja ada emak unyu numpang mobilnya, hihi, PeDenya ya aku. Oke deh, mobil warna silver metalic itu pun meluncur ke area Bandungan. Sepanjang perjalanan sekitar dua jam dari pusat kota Semarang, aku dimanjakan dengan lagu-lagu waktu remaja. Di mobilnya ada CD westlife, backstreet boys, five, aduh jadi ketahuan jadulnya. ACnya mantap pula bikin sayup-sayup pengin numpang tidur di mobil teman yang luas banget nih. Habisnya, terasa nyaman walau jalanan menuju lokasi emang meliuk-liuk. Namanya juga menuju dataran tinggi yang kiri tebing terus sebelah kanan jurang.

Terus, gimana caranya bisa berandam ala bidadari? Yuk! Ceki tips versiku di bawah ini dulu, ya:
Satu. Datang ke tempat wisata Curug 7 Bidadari yang terletak di desa Keseneng, kecamatan Sumowono, kabupaten Semarang. Tepatnya sih di kaki gunung Ungaran dengan udara yang masih segar dan sejuk. Uniknya, terdapat 7 air terjun kecil yang terbentuk secara alami dan berasal dari satu sumber. Kalau datang di hari biasa, buka dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, sementara Hari Minggu atau libur juga buka jam 08.00 dan ditutup jam 17.30 WIB. Harga tiket masuknya pun super-terjangkau, dijamin enggak sampai gadai motor kok. Hari biasa hanya Rp 3.000,-, kalau hari libur cukup Rp 4.000,-. Tapi dikenakan tarif parkir juga, lho. Untuk motor hanya Rp 1.000,- dan mobil cukup 2.000,-. Yuk! Intip indahnya pemandangan alam di Curug 7 Bidadari yang siap menyambut setiap pengunjung.

Foto: pemandangan pertama saat masuk area Curug 7 Bidadari.

Dua. Menikmati pemandangan alam yang jarang ditemui di kota besar. Biar totalitas menjadi bidadari, harus berjalan anggun menuju area curug, ya. Tenang, nanti ada suara gemirik air yang semakin menenangkan jiwa dan pikiran. Pokoknya serba alami deh. Aku dan teman harus melewati jembatan bambu yang kokoh tapi sempit jadi enggak bisa jalan beriringan. Kadang kalau bertemu dengan orang dari arah berlawan ya harus miring. Kalau aku saranin, foto dulu sebelum berendam ala bidadari. Biar nanti ada perbandingan “sebelum dan sesudah menjadi bidadari”.


Foto: sebelum berendam. Sebenarnya talinya agak mengganggu pemandangan foto, tapi itu sarana buat menyebrangi sungai sih, jadi enggak berani motong, takut digetok pengelolanya.

Tiga. Yuhay! Ini saatnya berendam di Curug 7 Bidadari. Kenapa namanya “Curug”? Ya karena dalam bahasa Indonesia artinya “Air Terjun”. Terus kalau nama “7 Bidadari”? Gini ceritanya, menurut turun-temurun, ada seorang bidadari yang terkena kutuk. Lalu dia mengajak enam bidadari lain untuk menemaninya mandi sebagai usaha membersihkan dari kutukan tersebut. Terserah sih, mau percaya atau tidak. Eit, bukan berarti setiap orang yang berendam di sana karena kena sihir, lho. Yang jelas, berendam memang bisa melepaskan kepenatan karena rutinitas sehari-hari. Makin sip kalau berenam di alam terbuka seperti ini.


Foto: siap berendaaam.

Empat. Jangan lupa, rasakan juga relaksasi dengan air terjun secara langsung. Kalau biasanya di rumah pakai shower, tentu guyuran air tidak sekeras air terjun. Belum lagi air di Curug 7 Bidadari dijamin segar dan bersih. Sesekali balikkan badan dan mengusap seluruh wajah dengan air terjun tersebut. Rasakan sensasi bermain air ala bidadari. Anggap saja perlahan-lahan sudah mejelma bak bidadari kece. Plus enggak perlu takut karena biasanya cukup ramai dikunjungi orang, sehingga banyak temannya kok yang pengin berlagak bak bidadari, hihihi.


Foto: Aw! Air terjun kecilnya seolah "memanggil-manggil".

Lima. Kalau sudah kelar, biasanya perut sontak keroncongan. Tenang, enggak perlu jauh-jauh dari tempat berendam. Asal sudah ganti kostum rapi dan bersih, jangan masih basah, hedeh! nanti kasihan warungnya mendadak banjir mini, hehe. Aku dan teman pun berjalan mendekati parkir mobil. Mampir di deretan warung bambu yang menawarkan makanan sederhana. Pilihannya dari mulai mie instan sampai nasi rames. Minumannya juga es teh, es jeruk, atau minuman dari sachet. Walah agak gimana gitu ya, habis mandi bak bidadari, makannya kok masih ala manusia? Hihihi. Sudah ah, super-keroncongan nih!


Foto: dipilih... dipilih... mau nongkrong di warung yang mana.

Nah, aku dan teman pun lekas balik ke rumah masing-masing. Sepanjang perjalanan malah tidur nyenyak. Tentu saja karena Toyota Agya temanku yang bikin terlelap sampai mimpi kemana-mana. Soalnya, kabinnya luas banget jadi bisa puas selonjoran bagiku yang tergolong berkaki jenjang ini. Belum lagi, AC yang modern sehingga di setiap sudut mobil pasti terasa sejuk. Jadi, enggak ada diskiriminasi suhu antara duduk depan, tengah, atau belakang. Sip, deh! Pun didukung dengan audio yang canggih jadi para boy band yang menyanyi itu terdengar lembut pas sebagai pengantar tidur.
Coba deh lihat Si Bungsu temanku, juga ikutan terlelap di child seat yang pasti dijamin keamanannya. Ternyata, semua juga didukung oleh teknologi side skirt di mobilnya yang mantap. Oh ya, side skirt itu berfungsi agar hembusan angin lancar jadi enggak bikin mobil oleng, walau jalannya meliuk-liuk. Pantas saja, selama tidur enggak kerasa kalau lagi di perjalanan.


Foto: ini nih Si Silver Metalic Toyoya Agya (sumber: ww.toyota.astra.co.id).

Sampai rumah, badan masih terasa segar walau sudah melewati dua jam perjalanan. Ternyata perpaduan air dan alam bisa melahirkan pikiran yang fresh. Aku pun siap beraktivitas seperti biasanya kembali. Jadi, kapan kamu gantian yang mau berendam ala bidadari?

Comments

  1. Adem deh kayaknya. Sayang, jauh dari Bandung, euy. Pinjem pintu Dora Emon dulu aja gitu, ya? Hehehe Aku kalau berendam di kolam renang abisnya suka gatal-gatal, mbak :) mungkin kebanyakan kaporit, ya.

    ReplyDelete
  2. Bidadarinya cantik eeuuuy.... :D

    ReplyDelete
  3. @yudhistira: sekarang gak pake selendang, tinggal mention minta dijemput :)

    ReplyDelete
  4. @efi fitriyyah: deket kok, sewa helicopter aja

    ReplyDelete
  5. @mba ika: hahaha iya, arep tak crop tp alamnya nanti gak kelihatan

    ReplyDelete
  6. @taro: mandinya kita gak barengan aja, biar gak bersaing, eh

    ReplyDelete
  7. Waaa aku malah blm kesini mbak..padahal ini medannya jauh lebih ringan dr curug benowo yg di ungaran. Ntar lah bis lebaran kesana..biar ikutan jd bidadari kya mbak wuri ;)

    ReplyDelete
  8. Kapan??
    Ayo too ajak aku ke sana...

    ReplyDelete
  9. Kok nggak ada gambar berendalmnya sih
    Terima kasih infonya Jeng
    Salam hangat dari Jombang

    ReplyDelete
  10. Waaaa..ikutan lomba ini juga to.
    Mayan, udah dapet dua contekan artikel (satunya dari blognya Taro)..:D
    Semoga gak mepet deadline..*menyemangatidirisendiri

    ReplyDelete
  11. Ikut merasakan indahnya curug “7Bidadari’

    ReplyDelete
  12. pengen deh kesana... sering banget lewat jalan cuma ngeliat plang-nya aja:curug bidadari. huhu. *ngenes

    ReplyDelete

Post a Comment