Menu MPASI Bayi 6 Bulan

Beberapa teman online ada yang nanya, “Baby A sudah makan apa saja? Aku pengin contek.” Nah, daripada jempolku keriting gara-gara membalas satu per satu, ya aku tulis aja di blog. Kalo ada yang tanya, tinggal kasih link ini #ModusMenambahJumlahViewer, hehe. Siapa tahu ada ibu-ibu di luar angkasa sana, yang bayinya masih belum 6 bulan, dan lagi galau mau dikasih apa nanti. Ini dia resep menu mpasi bayi 6 bulan pertama ala Baby A.


Sejak Baby A masih berusia 3-4 bulan, aku tuh sudah exciting soal MPASI a.k.a maemnya bayi sejak usia 6 bulan. Langsung deh berburu informasi lewat buku, gabung di grup ibu-ibu, hingga googling. Ternyata, semakin banyak informasi yang aku baca, makin banyak yang berbeda 180 derajat, hahaha. Misalnya nih, ada yang nulis kalau wortel baiknya usia 8 bulan, ada juga yang nulis pas 6 bulan juga sudah bisa dikenalkan wortel. Selain itu, protein berupa ikan baiknya setelah 1 tahun, ada juga yang nulis kalau paling lambat 6 bulan 2 minggu sudah dikenalkan. Dan masih buanyak lagi. Nah, loh? Tapi kok enggak ada yang menganjurkan bayi 6 bulan dikasih nasi padang ya? *plak #BiarTinggalMeluncurKeRestoPadangDiSebelah.

Oh ya, kalau tetangga ada yang lebih nyaman dikasih tepung gasol, ada pula yang pilih bubur instant, ya silahkan. Aku juga enggak anti keduanya kok, cuma belum beli aja *kekepin dompet, hihihi. Kalau aku, balik ke pilihan masing-masing ibu yang lebih tahu mana yang terbaik bagi bayinya. Wokeh? *tos pake botol susu. Aku sendiri sih milih kasih menu MPASI apa saja yang dijual di abang sayur lewat depan rumah. Kecuali jangan kasih yang ekstrim dulu, seperti telur, seafood, buah yang bijinya kecil-kecil kayak straberi, kacang-kacangan, nasi rames, ups.

Peralatannya apa saja sih?
Punyaku simple bingits (baca: super-ngirit). Alat pengukus kecil, blender, saring, sama panci kecil (buat bikin kaldu, atau bikin bubur). Pasti ibu-ibu juga punya semua alat itu, kan?

Usia 6 bulan 0 hari - 6 bulan 2 minggu

Porsinya?
Sekitar 2-3 sendok makan/porsi. Minggu pertama 1x/hari, minggu kedua baru naik 2x/hari. Masa-masa ini, Baby A sekali makan bisa sampai 1 jam *lap keringet #DietAlami #TapiPerutGakPengaruh, huhuhu... Walau lama, tiap liat makanan seporsi habis tuh langsung hepi, yeay!

Tekstur?
Lembek dan ada cairannya dikit. Maklum, lidah Baby A kan selama 6 bulan cuma kenal air, jadi pas pertama makan ya agak ada cariannya dikit. Jangan harap tuh bayi 6 bulan bisa langsung lahap makan paha ayam goreng kremes #kriuk.

resep menu mpasi bayi 6 bulan pertama

Foto: tekstur MPASI awal Baby A. Kelihatan nggak ada sedikit cairan? *sodorin kaca pembesar.

Soalnya, pas beberapa suapan pertama, Baby A malah langsung mendorong makanan pakai lidah dan sukses keluar dari mulut, huhuhu. Akhirnya aku cairin lagi (ditambahi ASIP) dan baru deh Baby A pelan-pelan mau menelan. Selama 2 minggu pertama, setiap kali disuapin, lidah Baby A selalu menjulur, kayak mau mendorong makanan ke luar, gitu, tapi tetangga bilang kalau itu bisa jadi lidahnya latihan mengarahkan makanan. Selain itu, Baby A suka monyong-monyongin mulutnya pas makan, ya aku anggap itu latihan maem kali, ya. Duh, hobi monyong niru sapa sich, Nak? eh.

Oh ya, 2 minggu pertama adalah masa cek alergi bayi terhadap makanan. Makanya, aku kasih makanan yang sama selama 3 hari dengan menu tunggal. Dilihat tekstur BAB, sama ada efek di bodinya tidak setelah makan itu. Rempong ye jadi Ibu, harus inget makanan tertentu yang bikin bayi kurang cocok, enggak hanya inget tanggal gajian *moto ijo.

Daftar menunya:
Hari 1-3: pure labu kuning
Hari 4-6: pure wortel
Hari 7-9: pure alpukat
Hari 10-12: pure kentang
Hari 13-15: pure apel malang

Cara membuatnya:
Kalau aku, intinya sih KUKUS - BLENDER - SARING. Tapi enggak wajib melalui 3 tahap itu sih. Tergantung tekstur makanannya. Biasanya:
Yang pertama, kalau makanan belum matang, ya dikukus dulu. Kalau sudah matang (kayak alpukat) ya tanpa dikukus.
Selanjutnya, setelah matang, aku coba langsung disaring. Kalau enggak bisa, baru diblender tanpa air. Kalau masih enggak bisa, coba diblender dengan sedikit air kukusan. Kalau wortel, bayam, kol, dll itu aku blender pakai air sedikit. Kalau pepaya, dll, itu blender tanpa air. Nanti lama-lama sudah hafal mana yang perlu diblender, dan mana yang bisa langsung disaring.
Terakhir, wajib disaring, karena memastikan kalau makanan buat bayi benar-benar lembut. Ibaratnya nih, saringan adalah best friend-nya ibu-ibu yang punya bayi 6-8 bulan, huehehe.

6 bulan 2 minggu - 6 bulan 3 minggu

Pada minggu ketiga ini, mulai dikenalkan protein, menunya double, dan menunya enggak harus sama. Selain itu, aku kenalkan air kaldu pengganti ASIP/air matang. Juga 1 sendok teh olive oil per porsi sebelum disajikan, sebagai salah satu sumber lemak dan lebih memudahkan proses makannya. Sempat belum beli olive oil, hehe, pakai minyak goreng di dapur bisa kok, asal baru bukan bekas menggoreng #TipsIritSelanjutnya.

Porsi: minimal 3 sendok makan/porsi. Tapi, kadang Baby A enggak habis. Kadang juga sudah 3 sdm kok kelihatan masih lahap, ya aku tambahkan. Pokoknya enggak dipaksain, sih. Jangan sampai ya tangan kanan nyodorin sendok, tapi tangan kiri juga pamer celurit, atttuuut! Ternyata, masuk masa ini justru makannya berangsur lebih cepat, ya sekitar 15-30 menit saja. Mulutnya telihat lebih fasih mengunyah. Ibunya enggak se-baper 2 minggu sebelumnya, hehe.

Tekstur: mulai lebih padat. Biasanya, kalau sendok dibalik, makanannya tidak langsung tumpah. Tapi tergantung kondisi, ada masa Baby A enggan makan, ya aku coba sedikit tambahkan air kaldu, ternyata mau makan lagi.

resep menu mpasi bayi 6 bulan pertama

Foto: Tuh kan, makanannya enggak langsung tumpah pas sendok dibalik #BukanSulap #BukanSihir

Oh ya, aku mengikuti saran tetangga kalau mengenalkan rasa protein diawali dengan kaldunya dulu. Misalnya, besok mau kasih ikan bandeng, berarti hari ini hanya membuat kaldunya dulu, kalau Baby A mau dan enggak ada tanda alergi, baru besoknya coba kasih dagingnya. Untuk buat kaldunya sih cuma rebus daging dengan irisan bombay, bawang putih dibelah jadi 2, daun dan batang seledri, daun bawang, sampai airnya sisa 1/3. Jangan lupa pas masak berdoa jampi-jampi biar bayinya nanti mau maem, huehehehe.

Daftar menunya:
Hari 16: pepaya, brokoli campur kaldu bandeng
Hari 17: bayam, bandeng tanpa duri
Hari 18: pepaya, sawi putih campur kaldu ayam
Hari 19: bubur nasi, daging ayam giling
Hari 20: bubur nasi, kol campur kaldu tuna
Hari 21: apel malang, tuna
Hari 22: daging ayam giling, kol

Cara membuat:
Kalau aku, pembuatan dan penyajian setiap makan dipisah. Jadi pas akan menyuapi Baby A, aku sendokin sedikit-sedikit setiap bahan makanan. Misalnya, nih, mau MPASI pepaya dan brokoli:
1.Kukus brokoli sampai matang, lalu saring, kemudian tambahkan kaldu agar lebih lembek
2.Blender pepaya lalu saring.
3.Sajikan kedua makanan di atas piring. Jangan pakai piring cantik hadiah dari beli sabun, ya, kebesaran, Buuu.

resep menu mpasi bayi 6 bulan pertama

Foto: Tuh ada 3 macam makanan, kan?

6 bulan 3 minggu - 7 bulan kurang 1 hari

Di minggu terakhir usia 6 bulan, mulai deh naik tiga menu. Biasanya aku kasih karbohidrat (bubur nasi/kentang/labu), sayur atau buah (pilih salah satu), protein nabati/hewani. Nah, buat ibu-ibu yang enggak sabar pengin menyuapin anak dengan nasi uduk pinggir jalan, sabar, ya *minta dijitak.

Daftar menunya:
Hari 23: bubur nasi, bayam, tuna
Hari 24: bubur nasi, brokoli, ayam
Hari 25: kentang, pepaya, tahu
Hari 26: bubur nasi, kol, ayam
Hari 27: kentang, pir, tenggiri
Hari 28: pure pisang
Hari 29: kentang, pisang, tenggiri

Porsi dan tekstur masih sama dengan saat “6 bulan 2 minggu - 6 bulan 3 minggu” kok. Oh ya, hari ke-28 memang aku kasih pure pisang karena diare, hiks. Kata tetangga, kalau diare kasih MPASI yang sudah pernah dan tidak ada tanda alergi saja. Berdasarkan pengakuan ibu-ibu di berbagai grup, kayak pisang, apel, kentang, alpukat itu bikin sembelit, sedangkan pepaya, buarh naga, pir, itu justru sebaliknya. Tapi tiap bayi beda kok. Mungkin golongan-makanan-yang-rentan-sembelit itu bisa disajikan bersama makanan-yang-banyak-cairannya, atau minum air putih dibanyakin. Tapi Baby A minum air putihnya masih sedikit, duh, mungkin lebih naksir kopi yang setiap pagi diminum bapaknya, kali, hihihi.

Waktu Baby A menjelang 6 bulan, sempat khawatir gimana ya MPASI-nya. Setelah dijalani, ya belajar mengenali menu yang cocok dan kurang cocok buat Baby A. Ternyata, menjadi Ibu membuat aku harus banyak baca, tapi prakteknya, juga melihat kondisi dan naluri. Enggak semua teori MPASI dipraktekkan kok, apalagi kalau bahan makanan atau alatnya yang mahal #pelitnya.

Comments

  1. Wah lengkap kap kap mbak. Terima kasih ya. Ini Ghifa kalau dikasih labu langsung dimuntahin nih. Belum aku coba lagi deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin tekstur bisa lebih diencerin dikit. Soalnya Baby A gitu dan akhirnya mau maem.

      Delete
  2. aku save ya maaakk...deg-degan nech bentar lagi Mpasi juga..

    ReplyDelete
  3. Saya penganut ajaran WHO dan Milis Sehat jadi start makan langsung hajar protein hewani. Alasan pakai metode itu krn udah ada EBMnya by WHO dan anak2 saya BBnya termasuk irit, cukup membantu kalau langsung hajar pakai protein hewani hehehehe

    Tapi awal MPASI tak seindah teori, yg ada ditolak, dilepeh. Kalau sekarang alhamdulillah pd lahap :D

    ReplyDelete
  4. wah sekaarg sih macam2 ya karena dunai sudah terbuka lewat intenet. jaman aku dulu mah ya seerhana saja, belajar sendiri dan dari prtu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, itu juga sederhana kok, bahan makanannya mudah didapat :)

      Delete
  5. makasih sharingnya, sebentar lagi Syadid mau MPASI, agak2 lupa pdhl kakaknya udah 2 hehe.. pemberian kaldunya dulu aja ya, hmm oke

    ReplyDelete
  6. Lebih aman buat sendiri ya, mbak.. Tanpa pengawet dan terjamin kebersihannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe. Iya, sih. Tp Emaknya yang satu ini juga agar kurang bersih hihihi

      Delete
  7. Wah bisa di coba nih buat keponakan saya bu, izin nyatat ya bu.

    ReplyDelete
  8. emaknya rajiiiiin....ayo makan ang banyak aa arkaan dan emaaak...

    ReplyDelete
  9. bun makasih ya tipsnya, anakku juga mulai mpasi, masih minim ilmu

    ReplyDelete

Post a Comment