5 Keuntungan Bergabung di Komunitas Menulis

Pengin jadi penulis? Wajib pantengin tulisan bermanfaat ini *pret. Jangan percaya ama gosip yang bilang kalo ngebet jadi penulis itu wajib sarapan sepuluh lembar novel best seller *keselek kertas. Apalagi sampai bertapa di pucuk genteng rumah sambil lempar laptop ke tujuh arah mata angin #SokTajir. Padahal salah satu rahasianya itu join ke komunitas menulis.

Saat ini aku ikut ke beberapa komunitas menulis. Mulai komunitas ibu-ibu yang mengaku hobi nulis tapi aslinya suka kopdar, komunitas menulis khusus di dunia maya dan dunia khayalan, sampai komunitas berkedok sharing ilmu penulisan padahal media curcol. Tapi, setidaknya aku merasakan ada lima manfaat selama bergabung di komunitas menulis.



Lima. Dapat ilmu menulis. Ternyata, anggota di komunitas menulis itu dari kalangan sist-pemilik-toko-online sampai penulis profesional. Terkadang, para penulis kece itu suka khilaf sharing ilmu dan pengalaman selama menjadi penulis. Bisa gratis sampai yang berbayar dengan tarif miring (Mmm... pantas saja orang-orangnya pada "miring", ups).

Empat. Punya teman baru yang cantik-cantik #peres. Setelah masuk ke komunitas menulis itu pasti berkenalan dengan anggotanya. Mulai member yang cuma nyari buku gratisan sampai penulis best seller, lho. Tidak jarang, mereka bak keluarga yang bisa dihutangi duit #eh. Terus, suka kopdar dan haha-hihi dengan topik pembicaraan bukan dunia penulisan #LhoKok?



Foto: Minggu (23/22) kopdar IIDN Semarang dengan bintang tamu blogger Indah Julie. Foto milik @keisyaavicenna.

Tiga. Dapat info lomba penulisan. Catet, ye. Salah satu media latihan menulis itu dengan ikut lomba. Mau lomba buku antologi, lomba novel, asal jangan lomba makan kerupuk *krauk. Tahu dong kalau aku tuh supersibuk shopping, dancing, sampai kaki keriting, jadi kurang up date sama info lomba terkini. Beruntung punya teman yang suka share pengumuman lomba kece.

Dua. Kenalan sama kru penerbit. Sekarang tuh ya, tim penerbit kadang mencari komunitas menulis buat ngobrol soal perkembangan dunia penerbitan. Atau, komunitas menulis itu sendiri yang bikin kunjungan ke kantor penerbit sambil ngarep dapet makan siang gratis #JanganDitiru. Nah, dari pertemuan itu bisa juga berlanjut kontrak menerbitkan buku. Cihuy!

Satu. Dapat proyek menulis. Jadi, waktu itu ada seorang editor yang colek ketua komunitas menulis kalo lagi cari penulis buku dengan konsep bla bli blu. Selanjutnya, si ketua mulai koar-koar sampai-bibirmya-lentik-kek-bulumata ke beberapa anggota untuk mengirimkan sampel tulisan. Akhirnya terpilih 3 member unyu sebagai penulis buku Anakku Tiket Surgaku. Sekarang, bukunya sudah nangkring di toko buku.



Buku ANAKKU TIKET SURGAKU itu ada 76 kisah pengalaman nyata dan lucu para bunda selama mengajarkan anak beribadah. Mulai shalat, puasa, mengaji, menutup aurat, sampai masa baligh. Komplit! So, dapet tips mengajarkan anak ibadah, ada ilustrasi unyu yang bikin mata membaca lebih segar, sambil haha-hihi. Rasanya itu, baca cerita tapi terselip ilmu, gitu.

Tuh kan, mantap kali manfaat join komunitas menulis.

Comments

  1. Segeeerrr bangeeet baca postingan ini mak. Uhuuy!

    ReplyDelete
  2. Aihhh...bukunya yg bercover ijo itu keren sekaliiii...

    ReplyDelete
  3. asyik banget kalau dapat proyek menulis, yah :)

    ReplyDelete
  4. *Cari bukunya :D

    ReplyDelete
  5. gara-gara.gabung komunitas gak.jelas jg yang bikin nomor pun dibalik. anti mainstream katanya :p

    ReplyDelete
  6. Siiip, beliin juga buat adik, kakak, ponakan, nenek, semuanyah deh

    ReplyDelete
  7. Haha tahu aja kalo cewek-cewek hobi rumpi

    ReplyDelete
  8. Siiiip beli yang banyak buat kado sodara, teman, tetangga, semuanyah deh hehe

    ReplyDelete
  9. aku udah punya dong bukunya, etapi belum di ttd deh, lupa terus mo minta

    ReplyDelete
  10. Bukunya udah ada yg format pdf nya gag.. mau dong.. :D

    ReplyDelete

Post a Comment